Kelas 6 Tema 6 Subtema 2 halaman 64-70
Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 6 Subtema 2 halaman 64-70
Perbandingan Ciri-Ciri Fisik Remaja Laki-Laki dan Perempuan pada Masa Pubertas
Perbedaan ciri fisik terjadi karena terdapat perbedaan pada hormon yang memengaruhi kematangan organ reproduksi masing-masing.
- Ciri fisik yang mulai tampak pada remaja laki-laki, seperti jakun mulai tumbuh, biasanya kumis mulai tumbuh, dan suara lebih berat.
-Perubahan ciri-ciri fisik tersebut tidak terjadi pada perempuan.
Sudahkah Kamu Masuk Masa Pubertas? Masa pubertas dapat dibedakan dengan masa kanak-kanak atau anak-anak. Untuk mengetahui kamu saat ini sudah memasuki masa pubertas atau masih anak-anak, dapat kamu lakukan dengan menjawab secara jujur pertanyaan-pertanyaan dalam tabel berikut. Isi tabel dengan tanda centang (v) pada kolom yang tersedia. Untuk kolom kesimpulan isi berdasarkan jawaban atas lima pertanyaan yang tersedia.
Jika jawaban lebih banyak pada kolom “Sudah” berarti kesimpulannya kamu sudah memasuki masa pubertas. Sebaliknya, jika jawaban lebih banyak pada kolom “Belum” berarti kamu masih anak-anak (kanak-kanak).
Untuk anak laki-laki
Untuk anak perempuan
Menggali Informasi dari Teks Nonfiksi (1)
-Kata kunci dari sebuah paragraf dapat berupa kata atau ungkapan yang berisi informasi penting.
-Kita dapat membuat peta konsep dari kata kunci yang terdapat di setiap paragraf.
-Peta konsep tersebut menggambarkan informasi dari teks yang kita baca
Bacalah teks nonfiksi berikut
Tari Klana Topeng
Tari Klana Topeng merupakan bentuk karya tari tunggal. Tari ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tari Klana Topeng pada umumnya ditarikan oleh penari putra. Tema yang menjadi sumber tarian ini mengambil dari cerita panji. Cerita itu tentang Raja Klana Sewandana yang sedang jatuh cinta.
Gerak-gerik tarinya menggambarkan Prabu Klana yang sedang menghias diri. Ada gerak mengatur rambut. Ada gerak menghias kumis. Ada gerak menata pakaian. Ada juga gerak sedang bercermin. Iringan yang mengiringi tarian yaitu seperangkat gamelan Jawa.
Penari saat mempertunjukkan Tari Klana Topeng menggunakan busana, di antaranya celana, kain, sabuk, selendang, penutup kepala, hiasan dada, hiasan tangan, dan hiasan kaki. Tari Klana Topeng ditarikan kurang lebih selama lima belas menit. Penari menggunakan topeng selama menarikan Tari Klana Topeng. Pemakaian topeng oleh penari secara terus menerus selama menarikan tarian ini sehingga membuat kagum para penonton. Penari tetap bersemangat dan lincah dalam bergerak meskipun memakai topeng.
Perhatikan!
1. Informasi apakah yang kamu harapkan ketika kamu baru membaca judul teks nonfiksi diatas?
2. Sesuaikah antara harapan informasi yang kamu peroleh ketika baru membaca judul teks nonfiksi dengan informasi yang kamu peroleh setelah membaca teks nonfiksi berjudul Tari Klana Topeng?
3. Informasi apakah yang kamu peroleh setelah membaca teks nonfiksi berjudul Tari Klana Topeng?
Alternatif Jawaban:
1. Tari Klana Topeng
2. Judul teks nonfiksi tersebut sesuai dengan isi informasi
3. Informasi baru seperti asal Tari Klana Topeng, Gerak-gerik tari, dan properti tari.
Gerak Tari Kandagan
-Tari kandagan berasal dari Jawa Barat. Kandagan berasal dari kata “kandaga” dalam bahasa Sunda yang berarti tempat untuk menyimpan perhiasan.
-Tari kandagan adalah tari yang berisi kumpulan-kumpulan gerakan yang indah dan berharga.
Tari Kandagan memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan tarian seperti Jaipong dan tari merak yang tergolong tari putri atau tari yang dibawakan oleh penari wanita. Seperti juga tari Renggarini, tari Kandagan tergolong tari putri yang gagah. Karena itulah unsur maskulinitas lebih ditonjolkan dalam gestur para penarinya. Maskulinitas tersebut terlihat dalam sikap gerak, kepala, badan, kaki dan tangan yang digunakan dalam tari ini.
Perhatikan Gerakan tari berikut!
Apakah kamu pernah memperagakan karya tari bentuk tunggal? Karya tari
apa yang pernah kamu peragakan? Amatilah gerak tari kreasi bentuk tunggal berikut.
1. Melangkah maju, kepala menengok mengikuti langkah kaki.
Lakukan gerakan 8 x 2 hitungan
2. Mengangkat kaki kanan diangkat, lalu ditapakkan.
Kemudian, kaki kanan ditapakkan ke samping, lalu jinjit di belakang kaki kiri.
Perhatikan sikap tangan pada gambar berikut.
Buatlah kelompok terdiri atas 5 anak. Lakukan pengamatan terhadap sebuah tarian kreasi daerah bersama teman satu kelompokmu. Cermati tahapan penampilan karya tari kreasi daerah tersebut. Tuliskan unsur-unsur tari dari tarian yang kamu amati.
Alternatif Jawaban:
Sesuai tarian yang diamati siswa.
Misal tari yang diamati yakni Bedhaya ketawang.
Hasil Pengamatan :
Nama Tarian: Bedhaya ketawang
Asal daerah tarian: Surakarta
Unsur karya tari yang diamati: Dilakukan oleh 9 orang penari wanita, menggunakan pakaian pengantin adat jawa lengkap dengan aksesorisnya, tarian ini diiringi dengan musik, dan alat musik yang digunakan untuk mengiringi adalah Gendhing Ketawang.
Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika upacara peringatan kenaikan tahta raja.
Tanggapan terhadap karya tari: Sakral, anggun, magis, tarian yang diiringi dengan mitos (cerita rakyat).
Tarian daerah merupakan contoh jenis budaya daerah yang menjadi akar budaya nasional. Masyarakat Indonesia memiliki beragam tarian daerah. Budaya daerah mampu menarik perhatian mancanegara. Pepatah mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Apakah kamu sudah mengenali. ragam tarian daerah di Nusantara? Bagaimanakah cara yang akan kamu lakukan untuk menyayangi budaya daerah sebagai akar budaya nasional sehingga kamu akan selalu melestarikannya?
ebooknya bisa dilihat disini
Rangkuman diatas dapat dilihat dalam bentuk ebook/flipbook, dan dapat di unduh dalam bentuk dokumen pdf.
Sumber buku:
Subekti, Ari dkk. 2018. Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Posting Komentar