Kelas 6 Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 6

Kelas 6 Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 6 Halaman 99 - 102


PKn KD 3.1

Makna Sila Kelima Pancasila 
dan Penerapannya Sehari-hari
  1. Menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan dan suka bergotong royong. 
  2. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. 
  3. Gemar menolong orang lain dan bekerja keras. 
  4. Menjauhi sifat boros dan bergaya hidup mewah. 
  5. Menghargai hasil karya orang lain. 


Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya.

Selain itu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna lain, yakni sebagai berikut:

1. Keadilan
keadilan harus menjadi hak setiap masyarakat Indonesia.

2. Adil
Pengertian adil di sini ialah serangkaian perilaku yang menempatkan sesuatu sesuai dengan posisi atau porsinya.

3. Hak dan kewajiban
adanya wujud menyeimbangkan, dan menyelaraskan, serta menyerasikan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat.

4. Kerja sama
saling melakukan berbagai bentuk kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya.

5. Kedermawanan
mengembangkan sikap kedermawanan kepada sesama makhluk hidup, dengan cara saling berbagi dan tolong menolong.

6. Bekerja keras
Membiasakan hidup hemat, sederhana, dan bekerja keras merupakan satu di antara makna dalam sila kelima Pancasila.

7. Tolong menolong
Tolong-menolong kepada sesama menjadi satu di antara bagian penting dalam penerapan dan pengamalan Pancasila.

8. Menjauhi sikap tidak baik
salah satu di antaranya seperti pemerasan terhadap orang lain. 


Contoh Penerapan Sila Kelima dalam Kehidupan Sehari-hari
Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:

1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda kesulitan.

2. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.

3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.

4. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa saja yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.

5. Menghargai karya atau hasil ciptaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.

6. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.



Bahasa Indonesia KD 3.3

Menyimak Teks Pidato

-Isi pidato akan dipahami jika kita menyimak pidato. 
-Kita harus memperhatikan pembicara ketika sedang menyampaikan pidato. 
-Dengan begitu, kita dapat memahami informasi yang disampaikan dalam pidato. 

Pesiapan Berpidato 
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini : 
-Wawasan pendengar pidato secara umum 
-Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan 
-Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti. 
-Mengetahui jenis pidato dan tema acara. 
-Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb. 

Kerangka Susunan Pidato yang baik : 
-Pembukaan dengan salam pembuka dan kalimat pembuka 
-Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi 
-Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll. 
-Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll) 

Berikut ini beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar pidato menarik dan sukses. 
-Menguasai materi pidato, apa pun metode yang digunakan. 
-Menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif. 
-Menggunakan bahasa Indonesia baku, terlebih pidato pada forum resmi. 
-Menghindari pembicaraan bermuatan SARA. 
-Tidak merendahkan martabat dan harga diri pendengar dan tidak terlalu menggurui. 
-Percaya diri tetapi tidak memberi kesan sombong atau angkuh. 
-Selalu ingat pada waktu dan pintar membaca situasi.

latihan soal

SBDP KD 3.3

Memperagakan Tari Kreasi Berpasangan 

-Kamu telah mempelajari unsur-unsur tari yang meliputi gerak, pola lantai, dan properti (perlengkapan) tari. 
-Terdapat beragam jenis tari daerah di Indonesia. Oleh karena itu, unsur-unsur tari setiap tari daerah juga beragam. 
-Setiap jenis tari memengaruhi unsur-unsur dalam tari. 
-Unsur-unsur tari merupakan kesatuan dalam tari sehingga mencipta kan tari yang indah. 


Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias,iringan, properti, dan tempat pertunjukan.

1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti tertentu.

2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat  mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana juga memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.

3. Tata rias
Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan. 

4.  Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari dapat berupa permainan alat-alat music modern atau tradisional, tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian. 

5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari. Misalnya; selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain sesuai dengan jenis tari yang akan ditampilkan.

6. Tempat pertunjukan
Tempat pertunjukan tari biasa disebut panggung. Secara umum, jenis pentas  tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas tertutup diadakan di dalam ruang kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan, halaman rumah, atau bahkan di jalan. 



Unsur utama dalam seni tari

-Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk ataupun berdiri.
-Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.
-Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya. 


Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 6 diatas dapat dilihat dalam bentuk ebook/ flipbook, dan dapat di unduh dalam bentuk dokumen pdf.

ebooknya bisa dilihat disini


Sumber buku: 

Subekti, Ari dkk. 2018. Tema 7 Kepemimpinan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

flipbook Buku Tematik Kelas 6 SD/MI Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2018 dapat dilihat disini

dan dapat di download dalam bentuk dokumen pdf

Post a Comment